Mengapa Takhayul Bayi Muncul dan Bertahan
Takhayul tentang bayi biasanya lahir dari kombinasi faktor: rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui, warisan budaya, simbolisme, dan alasan praktis yang dibungkus mistis. Dahulu, tingkat kematian bayi cukup tinggi, sehingga orang tua mencari cara melindungi anak dengan ritual atau pantangan tertentu.
- Perlindungan dari bahaya: Banyak pantangan dibuat agar bayi tidak terpapar risiko kesehatan atau bahaya fisik.
- Simbolisme: Bagian tubuh seperti rambut atau kuku dianggap membawa sifat atau “energi” tertentu.
- Pewarisan lisan: Nasihat nenek moyang yang diulang terus-menerus hingga menjadi “hukum tak tertulis”.
Takhayul Bayi yang Masih Ada di Berbagai Negara
1. Larangan Memotong Kuku Bayi Terlalu Dini
Di beberapa negara Asia dan Afrika, memotong kuku bayi di usia terlalu muda dianggap membawa sial atau menyebabkan bayi tumbuh nakal. Di Korea Selatan, ada kepercayaan bahwa memotong kuku bayi dan membuangnya sembarangan akan mengundang tikus yang bisa mengubah kuku itu menjadi tiruan bayi dan menculik sang anak.
2. Tidak Memotong Rambut Sebelum Usia Tertentu
Di India dan Indonesia, banyak orang percaya rambut bayi tidak boleh dipotong sebelum usia tertentu (sering kali 6 bulan atau 1 tahun). Alasannya bisa religius, seperti tradisi Mundan dalam Hindu, atau pantangan mistis yang menyebut memotong rambut terlalu dini akan membuat pertumbuhan bayi terhambat.
3. Meletakkan Benda Tajam di Bawah Bantal Bayi
Di beberapa wilayah Turki, Mesir, dan sebagian Indonesia, orang tua meletakkan gunting atau pisau kecil di bawah bantal bayi untuk mengusir roh jahat. Secara simbolis, benda tajam dipercaya “memotong” niat buruk dari makhluk tak kasat mata.
4. Melindungi dengan Jimat atau Manik-manik
Di Yunani, Italia Selatan, dan sebagian Timur Tengah, bayi sering diberi jimat berbentuk mata biru atau nazar untuk melindungi dari “evil eye” (mata jahat). Konsepnya, iri hati atau tatapan penuh niat buruk bisa membawa kesialan, sehingga jimat ini berfungsi sebagai penangkal.
5. Tidak Membawa Bayi Keluar di Malam Hari
Di Filipina, Malaysia, dan Indonesia, masih ada keyakinan bahwa membawa bayi keluar malam hari bisa membuatnya sakit atau diikuti roh halus. Alasannya dulunya mungkin praktis—malam hari suhu lebih dingin dan risiko penyakit lebih tinggi.
6. Menaruh Uang atau Logam di Tangan Bayi
Beberapa budaya di Amerika Latin dan Asia percaya bahwa menaruh uang logam di tangan bayi baru lahir akan membawa kemakmuran dan rezeki di masa depan. Namun, tradisi ini kadang diperdebatkan karena risiko tersedak jika bayi memasukkan benda ke mulut.
Contoh Takhayul Unik dari Masa Lalu yang Sudah Jarang Dipercaya
Meski banyak takhayul memudar, ada yang masih dikenang sebagai bagian sejarah budaya:
- Wales (abad ke-19): Memotong kuku bayi sebelum 6 bulan akan membuatnya menjadi pencuri.
- Skotlandia: Bayi yang melihat pantulan dirinya di cermin sebelum giginya tumbuh akan mengalami nasib buruk.
- Rusia: Menjahit pakaian bayi di malam hari akan mengundang roh jahat.
Pandangan Medis vs. Takhayul
Secara medis, sebagian besar pantangan ini tidak memiliki dasar ilmiah. Misalnya, memotong kuku atau rambut bayi di usia dini tidak memengaruhi sifat atau nasib anak. Namun, beberapa tradisi sebenarnya punya manfaat praktis jika dilihat dari konteks masa lalu, seperti menghindari infeksi atau melindungi bayi dari lingkungan yang berbahaya.
Kesimpulan
Takhayul tentang bayi adalah bagian dari warisan budaya yang memperlihatkan bagaimana manusia mencoba melindungi generasi penerus dengan cara yang mereka pahami di masanya. Meskipun sains telah memberi penjelasan rasional, takhayul ini masih bertahan di beberapa komunitas sebagai identitas budaya dan simbol kasih sayang, meski bukan lagi sebagai “kebenaran mutlak”.
Komentar
Posting Komentar