Dipenjara Tapi Bisa Kerja dan Kuliah? Ini Sistem Unik Penjara Finlandia

Bayangkan Anda dihukum penjara, tapi tetap bisa membawa ponsel, kuliah, bahkan pulang kerja setiap sore. Terdengar seperti fiksi ilmiah atau adegan dalam film? Tidak. Ini nyata. Finlandia memiliki sistem penjara terbuka (open prison) yang memberikan narapidana kebebasan luar biasa dibanding sistem penjara tradisional. Tapi jangan salah, ini bukan berarti mereka tidak dihukum. Justru, pendekatan ini telah membuktikan diri sebagai salah satu sistem pemasyarakatan paling efektif di dunia.


Apa Itu Penjara Terbuka?

Penjara terbuka adalah bentuk penjara di mana narapidana menjalani hukuman dengan pengawasan minimal. Di Finlandia, penjara seperti ini tidak memiliki pagar tinggi, menara penjaga, atau jeruji besi. Para tahanan:

  • Tidak memakai seragam khusus

  • Boleh memiliki ponsel pribadi

  • Diperbolehkan memiliki rekening bank

  • Dalam beberapa kasus, boleh menggunakan kendaraan pribadi

Namun mereka tetap harus tinggal di fasilitas yang telah ditentukan, dan wajib kembali setelah beraktivitas di luar. Pengawasan dilakukan secara administratif dan berbasis kepercayaan. Jika melanggar, mereka bisa langsung dipindahkan ke penjara tertutup.


Siapa Saja yang Bisa Masuk ke Sistem Ini?

Tidak semua narapidana bisa menikmati sistem ini. Penjara terbuka biasanya ditujukan untuk:

  • Narapidana dengan kejahatan ringan hingga sedang

  • Mereka yang memiliki catatan perilaku baik selama masa hukuman

  • Narapidana yang dinilai tidak berisiko tinggi kabur atau berbahaya bagi publik

  • Sering kali ditujukan bagi narapidana yang sedang memasuki masa akhir hukuman (pra-bebas)

Pelaku kejahatan berat seperti pembunuhan, kekerasan ekstrem, atau pemerkosaan tidak dimasukkan ke sistem ini. Penilaian dilakukan melalui proses evaluasi psikologis, laporan perilaku, dan rekomendasi administratif.


Apa Tujuannya?

Sistem ini dirancang dengan filosofi bahwa tujuan pemasyarakatan adalah rehabilitasi, bukan sekadar hukuman fisik. Finlandia percaya bahwa jika narapidana diberikan kesempatan memperbaiki hidup, maka kemungkinan mereka kembali melakukan kejahatan akan jauh lebih kecil.

Tujuan utamanya:

  • Memberikan kesempatan belajar keterampilan baru, seperti teknologi, coding, agrikultur, atau kerajinan

  • Meningkatkan kesiapan kembali ke masyarakat melalui pekerjaan nyata

  • Membangun tanggung jawab dan disiplin melalui rutinitas sehari-hari

  • Meminimalkan trauma sosial akibat pengasingan total


Apakah Sistem Ini Efektif?

Jawabannya: iya, sangat efektif. Tingkat residivisme (pengulangan tindak kejahatan setelah bebas) di Finlandia berada di angka sekitar 35%, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara dengan sistem pemasyarakatan keras seperti Amerika Serikat atau Rusia.

Beberapa studi kasus bahkan menunjukkan mantan narapidana dari penjara terbuka berhasil menjadi:

  • Programmer dan teknisi TI

  • Pengusaha kecil

  • Pengajar relawan dan konselor

Contoh nyatanya adalah program pelatihan coding di Penjara Kerava, di mana narapidana diajari pemrograman web dan diberikan akses laptop untuk belajar dan bekerja secara produktif.


Perbandingan dengan Negara Lain

AspekPenjara Terbuka (Finlandia)Penjara Tertutup (Umum)
Kebebasan GerakRelatif bebas, bisa keluar siang hariTerbatas, selalu di dalam penjara
FokusRehabilitasi & reintegrasi sosialPenghukuman dan pengasingan
Akses TeknologiDiperbolehkan (dengan pengawasan)Hampir tidak ada
PakaianPakaian pribadiSeragam penjara
Risiko kekerasanSangat rendahTinggi, terutama antar napi

Apa yang Bisa Dipelajari Negara Lain?

Finlandia menunjukkan bahwa menghukum tidak harus menghancurkan. Negara lain bisa mempertimbangkan:

  • Memberi ruang bagi sistem rehabilitatif untuk pelanggaran ringan

  • Menggabungkan pendidikan, pelatihan kerja, dan tanggung jawab sosial dalam masa hukuman

  • Meningkatkan sistem penilaian risiko untuk memisahkan napi berdasarkan tingkat ancaman

  • Mengurangi stigma sosial terhadap mantan narapidana yang ingin berubah

Tentu saja, setiap negara punya konteks budaya dan hukum yang berbeda. Tapi prinsip dasar — bahwa manusia bisa berubah jika diberi kesempatan — tetap universal.


Penutup

Penjara tidak harus selalu menjadi tempat yang gelap dan menakutkan. Di Finlandia, penjara adalah tempat kedua untuk memulai hidup baru. Sistem terbuka ini mungkin tampak terlalu lunak di mata sebagian orang, tapi data dan hasil di lapangan membuktikan efektivitasnya.

Mungkinkah suatu hari Indonesia atau negara lain bisa mencoba pendekatan serupa?
Pada akhirnya, pilihan ada di tangan kita: Apakah kita ingin menghukum untuk membalas, atau menghukum untuk memperbaiki?

Komentar