Dalam artikel ini, kita akan menyelami kehidupan lima tokoh dunia — Abraham Lincoln, Ratu Elizabeth I, Nikola Tesla, Albert Einstein, dan Benito Mussolini — untuk mengungkap sisi tersembunyi mereka yang jarang dibahas di buku pelajaran.
1. Abraham Lincoln – Presiden yang Berjuang Melawan Kegelapan Batin
Abraham Lincoln dikenal sebagai presiden yang mempersatukan Amerika Serikat dan menghapus perbudakan. Namun, di balik citra pemimpin kuat itu, Lincoln menyimpan pergulatan batin yang dalam. Ia mengalami depresi berat sepanjang hidupnya. Dalam berbagai surat dan catatan temannya, Lincoln sering menyebut dirinya tenggelam dalam "kegelapan mendalam" dan mengalami periode sedih ekstrem yang bisa berlangsung berminggu-minggu.
Sejarawan menyebut kondisi ini sebagai melancholy — istilah zaman dulu untuk depresi klinis. Bahkan, teman dekatnya menyatakan bahwa Lincoln pernah mengungkapkan keinginan untuk mengakhiri hidupnya saat muda. Meski begitu, ia mampu menggunakan empatinya untuk memahami penderitaan rakyatnya, dan mungkin inilah yang menjadikannya pemimpin yang begitu dicintai.
2. Ratu Elizabeth I – Makeup Beracun Demi Menyembunyikan Luka
Ratu Elizabeth I, atau dikenal sebagai The Virgin Queen, memimpin Inggris pada masa kejayaan. Ia terkenal dengan wajahnya yang putih pucat, yang saat itu dianggap simbol kecantikan bangsawan. Tapi ternyata, rahasia di balik kulit putihnya adalah penggunaan makeup yang mengandung timbal — bahan beracun bagi tubuh.
Ia mulai menggunakan makeup tersebut setelah terkena penyakit cacar pada usia 29 tahun yang meninggalkan bekas luka permanen di wajahnya. Untuk menyembunyikan luka tersebut, ia memakai campuran ceruse — bubuk timbal putih dan cuka. Zat ini memang mampu memberikan efek "porcelain skin", namun secara perlahan merusak kulit dan membahayakan kesehatannya. Banyak sejarawan percaya bahwa penggunaan makeup beracun ini berkontribusi terhadap kematiannya.
3. Nikola Tesla – Jenius Eksentrik dengan Obsesi Aneh
Nikola Tesla adalah otak di balik banyak penemuan modern, seperti arus listrik bolak-balik (AC), radio, dan induksi elektromagnetik. Tapi di luar laboratorium, ia memiliki kebiasaan aneh yang membuat banyak orang bingung. Tesla menderita gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan menunjukkan perilaku eksentrik yang ekstrem.
- Ia terobsesi dengan angka 3 dan harus mengelilingi sebuah bangunan tiga kali sebelum masuk ke dalamnya.
- Tesla tidak tahan melihat mutiara dan akan menolak berbicara dengan wanita yang mengenakannya.
- Ia menghitung langkahnya setiap kali berjalan dan menghindari menyentuh rambut orang lain karena jijik.
Meskipun perilakunya aneh, Tesla tetap menjadi salah satu penemu paling visioner sepanjang masa. Tapi sayangnya, ia meninggal dalam kesepian dan miskin, karena ide-idenya dianggap terlalu maju pada masanya.
4. Albert Einstein – Otaknya Dicuri untuk Diteliti
Setelah meninggal pada tahun 1955, jenazah Albert Einstein dikremasi, namun sebelum itu, otaknya telah diambil tanpa izin keluarga oleh Dr. Thomas Stoltz Harvey, seorang patolog yang melakukan autopsi. Harvey mengambil otak Einstein untuk "tujuan ilmiah" dan memotongnya menjadi ratusan bagian kecil untuk diteliti.
Ironisnya, tindakan Harvey ini tidak disetujui oleh keluarga Einstein dan bertentangan dengan keinginan sang ilmuwan yang tak ingin dipuja secara berlebihan. Otak tersebut disimpan di stoples selama bertahun-tahun, berpindah-pindah tempat, dan baru beberapa bagian akhirnya dikembalikan ke museum Princeton. Sampai hari ini, sebagian besar potongan otak Einstein masih tersebar di beberapa laboratorium di AS.
Penelitian terhadap otaknya menghasilkan berbagai spekulasi, mulai dari jumlah sel glia yang lebih banyak hingga bentuk lobus parietal yang unik. Tapi tetap saja, banyak ilmuwan menilai tindakan mencuri otak tersebut tidak etis.
5. Benito Mussolini – Penulis Erotis Sebelum Jadi Diktator
Sebelum menjadi diktator Italia dan pendiri fasisme, Benito Mussolini memiliki kehidupan yang jauh berbeda. Ia adalah seorang jurnalis dan penulis artikel-artikel erotis di surat kabar lokal. Ia menulis dengan nama samaran dan mengangkat tema-tema sensual, penuh provokasi, dan kerap kali sangat grafis.
Dalam tulisan-tulisannya, Mussolini mengeksplorasi relasi pria-wanita, seksualitas, dan kekuasaan. Ia juga sering menggambarkan dirinya sebagai tokoh laki-laki dominan dalam cerita-cerita tersebut. Banyak yang percaya bahwa pengalaman menulis ini membentuk citranya sebagai pemimpin otoriter yang narsistik dan agresif secara seksual di kemudian hari.
Sisi ini hampir tak pernah dibahas dalam buku sejarah, karena tak sesuai dengan citra diktator "berwibawa" yang dibangun rezimnya.
Penutup: Bahkan Tokoh Besar Punya Rahasia
Dari depresi mendalam Lincoln, makeup beracun Elizabeth, hingga otak Einstein yang dicuri, satu hal jadi jelas: bahkan tokoh paling hebat dalam sejarah pun adalah manusia biasa yang punya sisi rapuh, aneh, bahkan gelap.
Mengungkap sisi tersembunyi ini bukan untuk merendahkan, tapi justru untuk mengingatkan bahwa kejayaan seringkali lahir dari perjuangan yang sangat pribadi dan manusiawi.
Dan siapa tahu, sisi-sisi ini justru yang membentuk kejeniusan dan keberanian mereka.
Komentar
Posting Komentar