Korupsi telah menjadi penyakit kronis di berbagai negara, menyebabkan kerugian ekonomi yang luar biasa dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah maupun swasta. Baru-baru ini, Indonesia diguncang oleh skandal korupsi di PT Pertamina (Persero), yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun dalam setahun (atau hampir 1 kuadriliun karena dilakukan selama 5 tahun). Kasus ini melibatkan manipulasi impor minyak dan (diduga) pengoplosan bahan bakar, yang tidak hanya merugikan perekonomian tetapi juga konsumen di seluruh negeri. Namun, skandal ini bukan yang pertama ataupun satu-satunya dalam sejarah korupsi global. Berikut adalah beberapa kasus korupsi terbesar di dunia yang mengguncang ekonomi dan sistem hukum internasional.
1. Skandal BLBI – Indonesia (1998-2004)
- Nilai Korupsi: Rp 138,4 triliun
- Pelaku: Sejumlah pemilik bank penerima dana BLBI
- Hukuman: Beberapa tersangka buron, beberapa lainnya dijatuhi hukuman ringan
- Ringkasan: Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) diberikan kepada bank-bank yang kesulitan selama krisis ekonomi 1998, tetapi banyak dana yang disalahgunakan oleh penerima kredit untuk kepentingan pribadi.
2. Skandal 1MDB – Malaysia (2015)
- Nilai Korupsi: $4,5 miliar (sekitar Rp 71 triliun)
- Pelaku: Najib Razak (mantan Perdana Menteri Malaysia) dan kroninya
- Hukuman: Najib Razak dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dan denda $49 juta
- Ringkasan: Dana investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) seharusnya digunakan untuk pembangunan nasional, tetapi dana tersebut justru dikorupsi dan digunakan untuk membeli aset mewah, termasuk kapal pesiar, jet pribadi, hingga mendanai produksi film Hollywood seperti "The Wolf of Wall Street."
3. Skandal Petrobras – Brasil (2014)
- Nilai Korupsi: $5,3 miliar (sekitar Rp 83 triliun)
- Pelaku: Politisi dan eksekutif Petrobras
- Hukuman: Beberapa politisi dipenjara, termasuk mantan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva (kemudian dibebaskan setelah hukuman dibatalkan oleh Mahkamah Agung)
- Ringkasan: Perusahaan minyak negara, Petrobras, menjadi pusat skandal suap yang melibatkan kontraktor besar Brasil. Uang hasil korupsi digunakan untuk membiayai kampanye politik dan memperkaya pejabat.
4. Skandal Enron – Amerika Serikat (2001)
- Nilai Korupsi: $74 miliar (sekitar Rp 1.165 triliun dalam nilai saat ini)
- Pelaku: CEO Jeff Skilling, Chairman Ken Lay, dan eksekutif lainnya
- Hukuman: Jeff Skilling dijatuhi hukuman 24 tahun penjara (dikurangi menjadi 14 tahun); Ken Lay meninggal sebelum dijatuhi hukuman
- Ringkasan: Perusahaan energi Enron memanipulasi laporan keuangan untuk menyembunyikan utang dan meningkatkan harga sahamnya. Ketika skandal terungkap, perusahaan bangkrut, menyebabkan ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dan tabungan pensiun mereka hancur.
Kesimpulan: Pola Berulang dalam Korupsi Global
Sampai tulisan ini dibuat, skandal mega korupsi Pertamina masih dalam tahap penyelidikan dan belum final. Namun, dari angka-angka yang tersebar di media sosial, kasus korupsi di Pertamina hampir dipastikan akan masuk jadi top 5 korupsi terbesar di dunia!
Dari skandal Pertamina di Indonesia hingga kejatuhan bank dan perusahaan besar di dunia, pola yang sama terus berulang: keserakahan, penyalahgunaan wewenang, dan lemahnya sistem pengawasan. Hukuman yang diberikan kepada para pelaku sering kali tidak sebanding dengan dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan. Kasus-kasus ini menjadi pengingat bahwa transparansi, regulasi yang ketat, dan partisipasi publik dalam pengawasan sangat penting untuk mencegah kejahatan serupa di masa depan.
Komentar
Posting Komentar